PPID Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Hias

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Hias

Krisan Balitbangtan Merambah Timur Indonesia




Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) terus berupaya menyebarkan teknologi inovasi yang dihasilkannya ke berbagai wilayah di indonesia. Salah satu inovasi Balitbangtan yang telah tersebar luas adalah varietas unggul krisan.

Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara termasuk salah satu daerah sentra tanaman hias yang menggunakan varietas unggul krisan Balitbangtan sejak 2010. Berbagai varietas telah dimanfaatkan oleh pelaku usaha tani tanaman hias di kota Tomohon. Tidak kurang dari 20 varietas unggul krisan Balitbangtan telah dikembangkan dan dibudidayakan oleh kelompok-kelompok tani di seluruh wilayah kota Tomohon

Kepala Balitbangtan Dr. Fadjry Djufry dalam pernyataan tertulisnya menyampaikan bahwa benih dan varietas tanaman termasuk sarana yang mempunyai peranan sangat menentukan dalam upaya peningkatan produksi dan mutu hasil dalam budi daya tanaman sehingga pada akhirnya akan mampu meningkatkan pendapatan petani dan kesejahteraan masyarakat.

Dalam kunjungannya ke Balai penelitian Tanaman Hias (Balithi) beberapa waktu lalu, Piet Pungus ketua Asosiasi Bunga Indonesia (Asbindo) Kota Tomohon mengatakan bahwa varietas-varietas krisan produk Balitbangtan memiliki beberapa keunggulan dibanding varietas lainnya. Diantaranya, adaptif ditanam di wilayah kota Tomohon serta lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Karakter tanamannya lebih kuat dilihat dari besarnya tangkai dan daun pada tanaman krisan.

Indra Salam, petani sekaligus penangkar benih krisan Tomohon yang juga Ketua Kelompok Tani Matuari Kakaskasen Dua pada Senin (15/6/2020) mengatakan awal mula ketertarikannya menggeluti usaha tani krisan karena mendapatkan dorongan dan motivasi dari Balitbangtan yang pada 2010 mengadakan acara di Tomohon.

Indra menambahkan setelah dicoba budidaya krisan di Tomohon prospeknya cukup menjanjikan, namun sempat kesulitan memperoleh benih yang berkualitas sehingga bergantung pada kiriman benih dari pulau Jawa. Padahal kebutuhan benih untuk satu musim tanam di kalangan petani kota Tomohon saja tidak kurang dari 500 ribu stek.

Pada 2017, Balitbangtan yang diwakili oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) menginisiasi pembentukan asosiasi penangkar benih krisan kota Tomohon. "Sehingga sampai saat ini Tomohon dapat memproduksi benih krisan varietas Balitbangtan sendiri," ujar Indra.

Krisan merupakan salah satu komoditas Balitbangtan yang pengembangannya menjadi prioritas di sektor hortikultura. Sampai dengan 2020 Balitbangtan telah melepas lebih dari 100 varietas unggul krisan melalui UPT Balithi.

Kepala Balithi Dr. Rudy Soehendi mangatakan pengembangan krisan produk Balitbangtan terus diupayakan ke berbagai wilayah, hingga saat ini telah terbentuk sentra-sentra produksi krisan yang terpusat di beberapa lokasi diantaranya Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara, Sumatera Barat dan yang terbaru adalah di Nusa Tenggara Timur.

Antusiasme pelaku usaha tani tanaman hias khususnya krisan seperti di kota Tomohon ini diharapkan percepatan transfer teknologi yang telah dihasilkan Balitbangtan dapat semakin optimal. (Irm/Tds/Wes)

artikel ini sudah tayang di https://www.swadayaonline.com/artikel/6658/Krisan-Balitbangtan-Merambah-Timur-Indonesia/