PPID Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Hias

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Hias

Proses Produksi Benih Mawar Potong




Penyiapan batang bawah
Bahan tanam berupa bibit tanaman hasil okulasi dengan mawar batang bawah.  Cara penyiapan bibit tanaman hasil bawah adalah sebagai berikut :
  1. Penyiapan media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kandang (1 : 1 v/v).
  2. Campuran media ini kemudian ditempatkan pada polybag berukuran 18 x 18 cm.  Pengisian media tanam sebaiknya hingga permukaannya berada 2-3 cm dari bibir polybag. Hal ini dimaksudkan agar media tanam tidak tumpah pada saat penyiraman atau terpercik air hujan.
  3. Batang bawah yang baik digunakan adalah yang berumur cukup tua, berwarna hijau kecoklatan karena jika batang terlalu muda akan mudah mati.
  4. Jenis mawar yang umum digunakan sebagai batang bawah adalah Rosa sp. cv. Multic, Rosa multiflora, Rosa sp.Natal Brior, atau varietas mawar pagar lainnya.
  5. Ukuran batang bawah sekitar panjang 15-20 cm. Sebagian tangkai daun dibuang sehingga hanya menyisakan dua tangkai saja di bagian atasnya. Bagian pangkal setek batang bawah direndam ke dalam larutan Rootone F selama 5 menit bila diperlukan.
  6. Masing-masing setek ditanam ke dalam polybag yang sudah disiapkan sebelumnya, satu batang setek per polybag.  Setelah setek ditanam maka hal yang dilakukan selanjutnya adalah melakukan pemeliharaan setek batang bawah.
  7. Pemeliharaan stek batang bawah meliputi penyiraman air pengairan 1 - 2 kali sehari, penyulaman apabila ada setek yang mati, pengendalian gulma, hama dan penyakit.
  8. Akar dan tunas tumbuh sekitar 2 - 6 minggu setelah tanam, hal ini tergantung pada musim dan kondisi lingkungan. Setelah setek berumur 2 - 3 bulan atau setelah tunas mencapai tinggi 15 cm, setek siap untuk diokulasi.

Penempelan entres pada batang bawah
  1. Cara mengokulasi batang bawah dimulai dengan menyiapkan entries (batang atas) yang akan digunakan dari kultivar mawar komersial.
  2. Umur batang atas dan bawah diusahakan sama, hal ini dimaksudkan agar keberhasilan okulasi lebih besar. Kulit batang bawah disayat berbentuk jendela dengan arah vertikal sepanjang 1-2 cm pada ketinggian 7-8 cm dari permukaan media tanam.
  3. Satu mata tunas entries yang sudah terlihat muncul dan besar (bukan tunas tidur yang akan lama tumbuhnya) diambil dengan cara menyayat dari arah bawah ke atas. Lalu buang kayu yang terbawa dalam mata tunas
  4. Sisipkan mata tunas tadi ke dalam celah sayatan pada batang bawah. Mata tunas diikat erat dengan tali plastik pada bidang penyambungan mulai dari bagian bawah, ke atas lalu ke bawah lagi dengan satu ikatan tali mati, tanpa menutupi ujung mata tunas.
  5. Setelah melakukan okulasi, pemeliharaan tanaman dilakukan dengan penyiraman air pengairan 1-2 kali sehari atau menyesuaikan dengan kondisi media tanam.
  6. Setelah 2-3 minggu okulasi, terlihat tunas mulai tumbuh dengan ciri warna hijau segar, maka dilakukan pemberian pupuk NPK sebesar 1 g/polybag.
  7. Setelah mata tunas tumbuh dengan muncul daun, batang bawah bagian atas dipotong sekitar 2-3 cm di bagian atas bidang okulasi. Hal ini agar pertumbuhan mata tunas berlangsung lebih cepat.
  8. Setelah bibit okulasi berumur 1-2 bulan, bibit siap untuk dipindah ke lahan yang sudah disiapkan. (irm)