PPID Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Hias

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Hias

Impaties, Tanaman Hias Lokal yang Disukai Pasar Dunia





Impatiens atau Pacar Air atau Pacar Tere merupakan tanaman hias sekaligus tanaman herbal yang diminati oleh pasar internasional, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) sejak 10 tahun terakhir telah melakukan kerja sama dengan Sakata Seed Corporation Japan dalamĀ  pengembangan produk tanaman impatiens ini.
Dalam wawancara beberapa waktu lalu saat lawatan ke Cianjur, Kepala Balitbangtan Dr. Fadjry Djufry menyampaikan tanaman pacar air ini memiliki potensi yang sangat besar untuk lebih dikembangkan, Sakata Seed Corporation sebuah perusahaan benih asal Jepang saat ini sudah berkolaborasi dengan Balitbangtan dalam menghasilkan produk impatiens yang memiliki bentuk bunga besar dan banyak serta toleran terhadap cuaca kering.

Dalam wawancara terpisah Kepala Balai Penelitian Tanaman Hias Dr. Rudy Soehendi mengatakan sebenarnya tanaman pacar air ini merupakan tanaman yang banyak terdapat di Indonesia bahkan cenderung tidak termanfaatkan, hanya tampilan tanaman lokal ini kurang begitu baik.

Rudy menambahkan Jepang memiliki sumber daya genetik impatiens yang memiliki karakter sangat bagus, bentuk bunga besar dengan jumlah banyak (rimbun) serta memiliki warna yang menarik. Namun produk impatiens yang dimiliki Jepang ini mempunyai kelemahan yaitu tidak tahan terhadap cuaca kering (panas), nah kita (Indonesia) kaya akan sumber daya genetik, punya spesies-spesies yang mempunyai gen ketahanan terhadap kekeringan dan tahan panas, sehingga dilakukanlah kerjasama pengembangan sampai akhirnya dihasilkan varietas yang memiliki keunggulan seperti yang diharapkan (bentuk dan warna bunga menarik serta tahan terhadap cuaca kering) dan diberi nama SunPatiens.

Menurut data yang diperoleh dari berbagai sumber, tanaman SunPatiens dipasarkan oleh Sakata Seed Corporation ke seluruh dunia dengan pangsa pasar terbesar ke Amerika Serikat. Selama 10 tahun kerja sama dengan Balitbangtan, Indonesia telah memperoleh manfaat berupa pembayaran royalti senilai Rp 5 miliar dari setiap penjualan benih (berupa stek) SunPatient, dan juga manfaat non finansial dalam bentuk pengembangan sumber daya manusia.

Diharapkan dengan terbukanya peluang pasar dunia terhadap produk impatiens ini dapat semakin meningkatkan kinerja Balitbangtan khususnya pada pengembangan-pengembangan teknologi di bidang pertanian yang pada akhirnya dapat menjadi solusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (Irm/Wsn)